Adanya proyek pipanisasi Engineering Procurement and Constructions (EPC)
2 lapangan Banyuurip Blok Cepu rawan menimbulkan gejolak sosial. Oleh
karena itu, Kepala Desa Jelu Kecamatan Ngasem, Guntur meminta pihak
kontraktor pekerjaan melibatkan masyarakat di desa setempat.
Proyek itu, kata kades, haruslah memaksimalkan perekrutan tenaga kerja
lokal. Sebab kalau tidak turut melibatkan masarakat sekitar, maka hal
itu akan memicu aksi protes dari warga setempat. Bahkan, dikatakan pula,
ada informasi bahwa banyak warganya yang melayangkan protes kepada
perusahaan berplat merah ini.
"Memang sempat ada beberapa aksi protes beberapa hari yang lalu," ucapnya.
Pipanisasi di lokasi yang digarap oleh PT Inti Karya Persada Teknik
(IKPT) itu saat ini memasuki tahap pengeboran bawah tanah yang akan
digunakan untuk lintasan pipa, lebih tepatnya dikatakan Horizontra
Driling Direction.(HDD).
Kades melanjutkan, bahwa sejauh ini warganya yang sudah terlibat dalam
beberapa pekerjaan seperti tenaga flagman sejumlah 2 orang, Penjaga
Keamanan sekitar 4 orang, dan helper ada 4 orang.
"Saya berharap pihak PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT) mau untuk
memaksimalkan perekrutan, selama kategori pekerjaan itu masih bisa
ditangani olejh masyarakat lokal,maka biarkanlah warga siji saja yang
terlibat," pungkasnya.
sumber : http://blokbojonegoro.com/read/article/1/20131004/rawan-gejolak-kades-jelu-minta-ikpt-libatkan-lokal.html