Selasa, 25 Desember 2012

PEPC Serahterimakan Program Infrastruktur

Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) menyerahterimakan sejumlah program infrastruktur di tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang masuk wilayah operasinya, Kamis (20/12/2012). Program tersebut merupakan bentuk tanggungjawab social (corporate social responsibility/CSR) PEPC kepada masyarakat sekitar. 

Di Kecamatan Dander jenis bantuan yang diserahterimakan adalah gedung pendidikan Madrasah Tsayanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Abu Dharin dan sumur artesis di Desa Sumbertalseh dan Sumberagung. Kemudian sumur artesis di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo. Serta jembatan Desa Jelu, Kecamatan Ngasem.

Direktur Utama PEPC melalui Direktur Pengembangan, Amran Anwar, mengatakan, kegiatan yang diserahterimakan itu merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat di wilayah kerja PEPC. Pertamina, kata dia, merupakan salah satu perusahan migas nasional yang juga aset negara.

”PEPC bermitra dan bekerjasama dengan Mobil Cepu Limited, baik sharing tehnologi maupun sharing program lainnya,” kata Amran disela-sela peresmian jembatan Desa Jelu.

Dia berharap, agar program infrastruktur yang diserahkan seperti jembatan Desa Jelu dirawat dan dijaga dengan sebaiknya. Sehingga, akses transportasi tetap terjaga lancar.

"Insya Allah dengan adanya jembatan yang diserahkan ini dapat bermanfaat bagi warga Desa Jelu dan sekitarnya. Contohnya, dapat memperlancar perekonomian dan mempermudah berkomunikasi dengan warga desa tetangga," kata Amran menerangkan.

Amran mengungkapkan, rencananya PEPC akan melakukan pemboran sumur Jambaran di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem pada 2014 mendatang.

”Kita juga akan membangun lokasi gas disekitar Blok Cepu untuk mendukung produksi," kata Amran

Karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk mendukung proyek pemerintah ini agar berjalan lancar. Sehingga masyarakat nantinya juga dapat merasakan manfaat dari adanya kegiatan yang dilakukan.

”Kita akan selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang ada disekitar. Baik dengan Pemkab Bojonegoro, Kecamatan, Kades yang terlintasi dan pihak keamanan yang ada,” pungkas pria berambut putih ini. (Qohar/Prajekan)

By Admin with No comments

Jumat, 14 Desember 2012

Perbaikan Jembatan Desa Jelu

GAMBAR 5 GAMBAR 6
GAMBAR 7 GAMBAR 8

By Admin with No comments

Kamis, 18 Oktober 2012

Pembangunan Jembatan Terbengkalai, Warga Tagih Janji PEPC

Pemerintah Desa (Pemmdes) Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mesayangkan sikap Pertamina EP Cepu (PEPC) yang tidak komitmen untuk menyelesaikan pembangunan jembatan pada awal September 2012 lalu. Sampai sekarang ini pembangunan jembatan tersebut masih terbengkalai.

Pantauan suarabanyuurip, jembatan yang dijanjikan akan dibangun PEPC itu berukuran kurang lebih 18x3,8 meter dan dibangun cor, serta gelegar besi sebanyak empat buah.  Namun, sampai sekarang pembangunan Jembatan yang sempat dikerjakan itu mandeg. Akibatnya, aktifitas warga menjadi terhambat.

Kepala Desa (Kades) Jelu,  Guntur menyatakan, pembangunan Jembatan oleh PEPC itu mulai dikerjakan sejak bulan Juli 2012 silam. Namun, dalam pelaksanaannya, pembangunan jembatan tersebut molor sampai sekarang. Padahal sesuai yang dijanjikan pembangunan diselesaikan awal bulan September 2012 silam.
"Ini sudah menandakan jika Pertamina sudah tidak komitmen dengan pemdes dan warga,” kata Guntur saat ditemui di Kantor Kecamatan Ngasem, Selasa (16/10/2012).

Dijelaskan, janji PEPC untuk membangun jembatan Jelu itu muncul ketika warga memperbolehkan penyambungan tambahan pipa 6 inci untuk menyalurkan minyak dari Banyuurip - Mudi, Kabupaten Tuban yang melintas disamping jembatan tersebut. Lain itu, jika pembangunan tidak segera terselesaikan akan terganggu musim hujan dan semakin membuat warga kesulitan.

"Meski janji itu  hanya lesan, tidak ada pernyataan hitam diatas putih, seharusnya PEPC tetap komitmen. Apalagi warga sudah memperbolehkan penyambungan pipa,"terang Guntur.

Guntur menambahkan, saat ini warga masih bisa lewat jalan darurat. Tapi, yang dikawatirkan hujan datang dan banjir maka warga tidak bisa lewat jalan darurat tersebut.

“jika sudah dipermudah mbok jangan mempersulit warga. Biar tidak menimbulkann gejolak warga yang akan berimbas pada kelancaran proyek Blok Cepu tersebut," imbuhnya.

Terpisah, Hadi Pramono, Superviser Produksi PEPC sedang berupaya dihubungi melalui pesan pendek (16/10/2012) terkait dengan pembangunan Jembatan Desa Jelu. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban.

By Admin with No comments

Jumat, 27 Juli 2012

Tak ada Sangkutpautnya dengan MCL


Pertamina EP Cepu menegaskan, pembangunan jembatan Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, tidak ada sangkutpautnya dengan Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Migas Blok Cepu.

“Pembangunan ini murni dilakukan Pertamina EP Cepu,” tegas Hadi Pramono, Supervisior Produksi Pertamina EP Cepu di Bojonegoro.

Penegaskan Pertamina EP Cepu ini merupakan klarifikasi pernyataan Kepala Desa Jelu, Guntur, jika pembangunan jembatan itu merupakan sharing antara Pertamina EP Cepu – MCL di pemberitaan Tabloid Suarabanyuurip edisi Juli 2012 dan di www.suarabanyuurip.com, beberapa waktu lalu.

Hadi menjelaskan, pembangunan jembatan Jelu yang dilaksanakan ini merupakan wujud kepedulian Pertamina EP Cepu kepada masyarakat disepanjang jalur pipa minyak 6 inci sepanjang sekitar 42 kilo meter dari Lapangan Minyak Banyuurip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem hingga Mudi, Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jatim.

“Kita harapkan dengan pembangunan jembatan ini akan semakin melancarkan transportasi warga yang berujung pada peningkatan ekonomi warga,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pembangunan jembatan Jelu yang dilakukan Pertamina EP Cepu ini sepanjang 18 meter dengan lebar 3,80 meter. Sesuai konstruksinya, pembangunan jembatan setinggi 7 meter itu gelegar (jelurung) jembatannya dari besi sebanyak 4 buah dengan dicor. Pembangunan jembatan ini dikerjakan PT Barata Indonesia. Ditargetkan pembangunan jembatan itu selesai pada awal Agustus 2012 mendatang

By Admin with No comments

Kamis, 12 Juli 2012

MCL Bangun Jembatan Jelu

Pemerintah Desa (Pemdes) Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, akhirnya bisa bernafas lega. Janji Pertamina EP Cepu untuk membangunan jembatan desa yang menjadi dambaan warga setempat sejak lama terealisasi. Pembangunan jembatan sepanjang 18 meter dengan lebar 3,80 meter itu dilaksanakan Pertamina EP Cepu bersama Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Migas Blok Cepu.
Kepala Desa Jelu, Guntur menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut dimulai pada akhir Juni lalu.  Perbaikan itu sesuai janji Pertamina EP Cepu karena Desa Jelu merupakan salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro yang dilalui pipa minyak 6 inchi dari Lapangan Banyuurip, Blok cepu - Mudi, Tuban.
“Meski usulan kami sudah setahun lalu (ketika melakukan Safari Ramdahan tahun 2011), akhirnya bisa terealisasi,” ungkap Guntur.

Sesuai konstruksinya, pembangunan jembatan setinggi 7 meter itu gelegar (jelurung) jembatannya dari besi sebanyak 4 buah dengan dicor. Pembangunan jembatan ini dikerjakan PT Barata Indonesia.
“Sesuai targetnya pembangunannya direncanakan 45 hari atau awal bulan Agustus mendatang sudah kelar,” jelas Guntur.

Menurut dia, dengan pembangunan jembatan ini akan semakin meningkatkan arus tranportasi dan melancarkan roda perekonomian masyarakat, khususnya warga dibeberapa dusun di Desa Jelu dengan desa sekitarnya. Sebab jembatan tersebut dapat menghubungkan beberapa desa sekitar Jelu dengan Desa Gayam, Kecamatan Ngasem.

“Atas nama masyarakat dan Pemdes, kami mengucapkan terimakasih atas pembangunan jembatan ini. Sebab kalau pembangunan itu dibebankan kepada Pemdes jelas tidak kuat secara finansial,” tambah Guntur.
Camat Ngasem, Setyo Yuliono menyatakan, sangat berterima kasih kepada MCL maupun Pertamina EP yang telah melakukan pembangunan jembatan Desa Jelu itu. “Selain aktifitas warga juga lancar, semoga dengan dibangunnya jembatan ini kegiatan MCL dan Pertamina juga menjadi semakin lancar,” pungkas Nanang –panggilan akrab Setyo Yuliono.

By Admin with No comments

Rabu, 11 April 2012

Jual Obat Daftar G, Warga Ngasem Diciduk Polisi

Kurniadi (61) warga Desa Jampet, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro harus berurusan dengan aparat kepolisian Polres Bojonegoro. Pasalnya, ia telah mengedarkan obat daftar G tanpa izin.

Karena ulahnya yang bisa berdampak buruk bagi masyarakat itu, kemudian unit Satuan Reskoba pun menangkap Kurniadi dengan sejumlah barang bukti yang berada di tokonya.

Kasubag Humas Polres Bojonegoro, AKP Subarata mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga, pihaknya kemudian menindaklanjuti langsung ke lapangan. Ternyata benar jika Kurniadi telah menjual obat daftar G tanpa izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

"Obat yang dijual oleh pelaku wajib memiliki surat keterangan dari Dinkes, sebab jika tidak begitu nanti terjadi salah penggunaan sehingga berakibat fatal," terang Subarata.

Dari toko pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa ratusan obat daftar G berbagai merek yang bisa digunakan untuk obat sakit gigi dan nyeri, obat sesak nafas, obat asam urat dan obat pusing kepala. "Kini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas, sementara untuk pelaku dan barang bukti sudah diamankan," jelasnya. [syah/lis]

Sumber:http://blokbojonegoro.com/read/article/20120411/jual-obat-daftar-g-warga-ngasem-diciduk-polisi.html#.T4T0eLllft8.facebook

By Admin with No comments

Minggu, 25 Maret 2012

VPFC | Village Prajekan Football Club

VPFC | Village Prajekan Football Club 

By Admin with No comments